Rabu, 30 Desember 2009

KHALIFAH HISYAM



Pada suatu waktu, Khalifah Hisyam datang ke Mekkah untuk menunaikan ibadah Haji.
Sesampainya disana beliau memerintahkan pembantunya agar memanggilkan salah satu sahabat Rosulullah SAW. Namun diberiyahukan kepadanya bahwa para sahabat Rosulullah telah tiada, tak seorangpun yang masih hidup.

Mendengar itu, khalifah minta dipanggilkan seorang tabi’in saja, maka dipanggilah Thawus Yamani, Thawus pun segerah menghadap kepada khalifah.
Setelah melepaskan sandalnya di tepi permadani khalifahThawus langsung duduk disamping khalifah tanpa mengucapkan salam yang lazim tetapi hanya sekedar mengucapkan “Assalamu’alaika”, lalu ia berkata kepada khalifah, “ Bagaimana kabar engkau hai Hisyam !”.

Khalifah Hisyam sangat marah melihat sikap Thawus yang seperti itu, lalu ia berseru lantang, “ Hai Thawus!, Apa yang membuatmu demikian tidak menghormatiku ..? ”.
“ Memamgnya kesalahan apa yang aku lakukan.? “, balik bertanya Thawus dengan nada heran.

Dengan nada tinggi menahan marah yang memuncak khalifah berkata, “ Engkau melepaskan sandalmu di tepi permadaniku, tidak mengucapkan salam atas kepemiminanku, tidak memanggilku dengan panggilan Amirul Mukminin, duduk disampingku, dan bahkan engkau lancang bertanya, Bagaimana engkau Hai Hisyam !”.

Dengan tenang Thawus menjawab, “ Aku melepaskan sandalku di tepi permadanimu, karena aku melepaskannya lima kali setisp hari di hadapan Allah Swt, tetapi Allah Swt tidak marah padaku. Aku tidak mengucapkan selamat atas kepemimpinmu, karena tidak semua orang setuju atas kepemimpinanmu. Aku tidak memanggilmu dengan panggilan Amirul Mukminin karena Allah Swt memanggil wali-walinya dengan pangilan : “ Hai Daud, Hai Yahya, Hai Isa, dan itu bukanlah penghinaan atas diri para Nabi.
Sedangkan aku duduk disampingmu karena aku mendengar Amirul Mukmini Ali Bin Abi Thalib berkata, “ Jika kamu ingin tahu orang yang termasuk ahli neraka, lihatlah kepada orang yang enak-enak duduk padahal orang-orang di sekitarnya berdiri.”

Mendengar penuturan Thawus itu khalifah pun terdiam, lalu berkata lirih,                                “ Nasehatilah aku hai Thawus !.”
Aku dengar dari Amirul Mukmini Ali Bin Abi Thalib  bahwa di neraka jahanam terdapat banyak ular dan kalajengking yang sangat besar yang akan menyengat setiap pemimpin yang tidak adil dalam kepemimpinanya !.”, kata Thawus sambil kemudian bangkit keluar meninggalkan Khalifah Hisyam yang duduk termangu.

Sumber : ARTICLE NEWS 
Dikutib dari : Buku Renungan Kalbu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar